Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kilas Balik Tragedi Kerusuhan Sampit : Dayak vs Madura

kerusuhan sampit dayak vs madura
Sumber gambar : id.quora.com
Kilas Balik Tragedi Kerusuhan Sampit : Dayak vs Madura - Kerusuhan Sampit terjadi antara etnis Dayak dan Madura yang bermula dari tanggal 18 Februari 2001 di Kabupaten Sampit Kalimantan Tengah yang meluas hingga seluruh provinsi.

Sebelum terjadinya kerusuhan besar ini, memang sering terjadi keributan-keributan kecil antara warga Dayak dengan Warga Madura.

Kilas Balik Tragedi Kerusuhan Sampit, Dayak vs Madura

Konflik ini dipicu karena ketidak cocokan kedua etnis, warga Madura yang posisinya sebagai pendatang cenderung lebih unggul di beberapa sektor daripada warga Dayak pada saat itu.

Hal itu bisa dilihat dari sepak terjang warga Madura yang mampu menguasai sektor perekonomian dan sektor lainnya.

Suku Dayak sendiri merasa terasingkan di tanah kelahiran mereka sendiri, mereka sering kali harus berpindah-pindah tempat karena didesak oleh para penebang pohon yang semakin masuk ke dalam hutan.

Ditambah lagi dengan ketidak sukaan warga Dayak pada warga Madura yang dinilai sikap orang Madura kurang mampu beradaptasi dengan adat istiadat yang ada disana.

Awal Mula yang Memicu Kerusuhan Sampit, Dayak vs Madura

Kerusuhan ini bermula sejak salah satu warga Dayak ditemukan terbunuh dengan nama Sandong dan diduga pelakunya adalah orang Madura.

Kasus pembunuhan Sandong tersebut sudah ditangani pihak kepolisian namun sampai berhari-hari tetap tidak ada kejelasan.

Pada 18 Februari 2001 akhirnya keluarga Sandong menyerang rumah orang Madura yang diduga menjadi pelaku pembunuhan, warga Madura tersebut bernama Matayo.

Serangan keluarga Sandong terebut datang secara tiba-tiba sampai menewaskan empat penghuni rumah Matayo.

Beberapa saat setelah serangan itu, sekelompok warga Madura melakukan serangan balasan pada rumah Timil yang diduga menyembunyikan para pelaku penyerangan.

Pada serangan balasan itu warga Madura membakar rumah Timil dan rumah di sekelilingnya hingga menewaskan seisi rumah.

Aksi serangan balasan itu memicu warga Dayak dari luar kota berdatangan ke Kota Sampit dan terjadi kerusuhan dengan warga Madura pada tanggal 20 Februari.

Pada akhir Februari terhitung sekitar 500 orang Madura meninggal dalam kerusuhan tersebut dan sebagian lagi terpaksa lari mengamankan diri keluar dari kota Sampit sekitar 100 ribu orang.

Kerusuhanpun menyebar ke berbagai pelosok Provinsi termasuk ke ibu kota Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Sampai akhirnya mayoritas warga Madura benar-benar sudah melarikan diri dari Kalimantan Tengah, dan pada kerusuhan tersebut meninggal 500 sampai 1.300 orang yang mayoritas warga Madura.

Kerusuhan yang terjadi pada waktu itu sangat mengerikan, mengingat banyaknya jenazah bergelimpangan di pinggir-pinggir jalan dengan kondisi kepala terputus.

Provokator Kerusuhan dan Perjanjian Perdamaian

Dari kerusuhuan tersebut ditangkap dua orang pejabat lokal yang diduga sebagai provokator kerusuhan oleh pihak kepolisian.

Kedua provokator tersebut bernama Lewis dan Fadlikacer yang memanfaatkan kerusuhan antara warga Dayak dan Madura demi kepentingan politik mereka.

Lewis dan Fadlikacer mengaku kepada pihak kepolisian bahwa mereka telah membayar enam orang untuk memulai kerusuhan di kota Sampit. Hal itu mereka lakukan karena banyaknya pejabat yang beragama Islam.

Mereka berdua juga mengaku pada pihak kepolisian bahwa mereka hampir sebelas kali melakukan pertemuan dengan etnis lainnya untuk merencanakan penyerangan pada etnis Madura.

Pada pertengahan Maret 2001 akhirnya kerusuhan Sampit benar-benar usai dengan dilaksanakannya perjanjian damai antara kedua suku.

Perjanjian damai antara Suku Dayak dan Suku Madura itu dituangkan dalam sebuah buku yang memuat persyaratan-persyaratan.

Selain itu, perjanjian damai antara kedua suku juga ditandai dengan dibangunnya Tugu Perdamaian di Kotawaringin Timur.

Terlepas dari itu semua, kini Sampit sudah menjelma sebagai kota yang damai dengan para warganya yang ramah terhadap para pendatang baru.

Sebagaimana yang menjadi pegangan hidup masyarakat Indonesia pada umumnya, tetap mematuhi nilai dan norma serta tidak melanggar pantangan adat dimanapun kaki berpijak.

Itulah kisah atau Kilas Balik Tragedi Kerusuhan Sampit : Dayak vs Madura yang terjadi begitu mengerikan. Namun, kerusuhan itu memberikan pelajaran bagi kita semua sekaligus menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga perdamaian dan kerukunan kita sebagai satu bangsa.

Dan semoga semua suku di Indonesia tetap rukun dan selalu damai dengan tetap saling menghargai dan menghormati adat istiadat masing-masing, sehingga kerusuhan serupa tidak akan pernah terjadi lagi di masa yang akan datang.

76 komentar untuk "Kilas Balik Tragedi Kerusuhan Sampit : Dayak vs Madura"

  1. Semoga tidak ada kejadian serupa di penjuru mana pun di indoneasia kita ni ..

    BalasHapus
  2. Semoga tidak ada kejadian serupa di penjuru mana pun di indoneasia kita ni ..

    BalasHapus
  3. makasih buat infonya... bersejarah

    BalasHapus
  4. info yang luar biasa dan selama ini yang kutunggu.salam damai dari kalimantan barat kota singkawang

    BalasHapus
  5. Kejadian nya kurang lebih sma kyak d sambas kalbar
    Ttp jalin kerukunan dan damai antar etnis
    Krna kita indonesia

    BalasHapus
  6. Kejadian nya kurang lebih sma kyak d sambas kalbar
    Ttp jalin kerukunan dan damai antar etnis
    Krna kita indonesia

    BalasHapus
  7. kekerasan tak punya etnis, prilaku tidak manusiawi juga tak pernah punya hati nurani.

    etnis ada karna berbudaya, budaya ada karna manusia mempunyai akal fikiran. akal sehat dan hati nurani. budaya madura yang sebenarnya tidak sesadis itu, budaya kami memandang tinggi etika. budaya anda mungkin juga seperti itu. masing-masing punya adat dan adab.

    lalu siapakah yang berprilaku tidak beradab itu?
    yang tidak beradab pasti tidak beradat.

    salam damai dari MADURA

    BalasHapus
  8. saya respect terhadap suku Dayak jika kejadiannya memang demikian, walau saya adalah orang Madura. andai waktu dapat diputar, saya tidak suka peristiwa itu terjadi, sehingga tidak perlu artikel seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaaaa memang balik ke individu masing2 juga sih. mau sama etnisnya kek sukunya, agamanya bahkan sama ibu bapaknya klo emg pribadinya udah rusak ya mau gimana lg. jd ga bisa disalahkan keseluruhannya.

      Hapus
    2. yaaaa memang balik ke individu masing2 juga sih. mau sama etnisnya kek sukunya, agamanya bahkan sama ibu bapaknya klo emg pribadinya udah rusak ya mau gimana lg. jd ga bisa disalahkan keseluruhannya.

      Hapus
  9. padahal kejadian nya dikalteng. tapi, daerah kalbar juga merasakannya. sy org dayank campuran. bpk saya dayak. ibu saya melayu. saat itu jg sy lagi di kota singkawang. diumpetin. hehe.
    tapi sekarang semua sudah damai. :)

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah q udah pernah ke sampit. Dr amuntai kalsel sekitar 600km perjalanan :D

    BalasHapus
  11. Dimana bumi dipijak disitu langit dujunjung.

    BalasHapus
  12. Akhirnya saya jadi tahu bagaimana sejarah perang Sampit waktu silam karena setiap ditanya orang, saya bingung bagaimana menjelaskannya, Hehe. Saya sebagai orang dayak juga sangat menghormati etnis selain dayak. Oleh karena itu,mari kita sama-sama saling toleransi keberagaman suku dan budaya dalam negeri kita tercinta, Indonesia agar tercipta negeri yang damai. Terimakasih untuk postingannya :)

    BalasHapus
  13. dalam sebuah data yang kami peroleh dari buku majalah sidogiri, menyatakan bahwa "pembantaian dilakukan oleh warga dayak terhadap warga madura disebabkan kehawatiran orang masyarakat dayak terhadap tersebarnya agama islam di tanah dayak yang dibawa oleh suku madura. bukti pendukung : salah satu pesantren yang diasuh oleh kiai suku madura dibantai kiai dan seluruh santrinya.

    BalasHapus
  14. yang penting dmana bumi di pijak, disitu langit dijunjung... ins Allah semat dech...

    BalasHapus
  15. yang penting dmana bumi di pijak, disitu langit dijunjung... insya Allah selamat dech...

    BalasHapus
  16. yang penting dmana bumi di pijak, disitu langit dijunjung... insya Allah selamat dech...

    BalasHapus
  17. Saya adalah korban sampit dari madura th 2000, tepatnya didesa kerengpangi,usia saya 5 th saat perang itu terjadi. Tapi Alhamdulillah saya dan kedua orang tua saya masih diberi izin untuk hidup oleh Allah SWT sehinnga terselamatkan dari perang itu. Kali ini saya berniat untuk memnbuat cerpen tentang perang ini. Karna kebetulan saya adalah salah satu mahasiswa satra disalah satu perguruan tinggi dijawa. Terimakasih untuk agan atas artikel ini. Ini sangat membantu saya. Dikarenakan usia saya yang dahulu masih kecil dan masih belum bisa mengingat dgn jelas kejadian tersebut, terimakasih agan, salam kenal dari saya.

    BalasHapus
  18. Saya adalah korban sampit dari madura th 2000, tepatnya didesa kerengpangi,usia saya 5 th saat perang itu terjadi. Tapi Alhamdulillah saya dan kedua orang tua saya masih diberi izin untuk hidup oleh Allah SWT sehinnga terselamatkan dari perang itu. Kali ini saya berniat untuk memnbuat cerpen tentang perang ini. Karna kebetulan saya adalah salah satu mahasiswa satra disalah satu perguruan tinggi dijawa. Terimakasih untuk agan atas artikel ini. Ini sangat membantu saya. Dikarenakan usia saya yang dahulu masih kecil dan masih belum bisa mengingat dgn jelas kejadian tersebut, terimakasih agan, salam kenal dari saya.

    BalasHapus
  19. Sebenarnya tidak ada keributan antar etnis..saya juga orng perantau tapi saya menghargai orng asli di sini di bogor..jngan simbong di tanah orang..sdah baik orang ksih kita tmapt tinggal kita yg buat maslah lagi sma orng pribumi..itu salah besar..tapi kejadian ini kita hrus pahami dan kita pelajari bahwa jngan terulang untuk kdua kalinya buat saudara madura..salam damai indonesia..
    Freedom from FLORES

    BalasHapus
    Balasan
    1. flores hebat
      saya jawa perantau dan menghormati adat budaya agama yang berlaku.
      salam damai

      Hapus
  20. paman saya, bertugas sebagai guru SD di sampit menjadi saksi peristiwa itu...!! kata paman sya, selain di lihat oleh orang dayak , orang madura itu berwujud anjing...katanya baunya malah bau sapi....!!, malah ktika nyium aroma badan kita , klao bukan orang madura ...orang dayak nya suka bilang sodara...!! tp klo pas orang madura lngsung di bawa untuk di penggal...!!

    BalasHapus
  21. Intinya saling menghormati sajalah... Kita kan sesama manusia yg ingin hidup damai dan penuh cinta ... Salam 1 tanah air q indonesia ...


    # kita semua bersaudara

    BalasHapus
  22. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga..

    BalasHapus
  23. Disini ada yg dari suku sasak (lombok) gak??. . Kalau ada angkat tangan. . Hehe.

    Salam damai dari kamii

    BalasHapus
  24. tepo sliro tansah eling lan waspodho.
    dimana bumi dipijak disitu langit di junjung.
    pendatang semestinya menghargai budaya dan etnis yang ada.
    peace love unity respect

    BalasHapus
  25. Saya bukan org dayak juga bukan org madura.. Selama saya kurang lebih 5 tahun tinggal d kalimantan saya rasa suku dayak pada umumnya baik, ramah, polos.. udah itu aja.. hehe

    BalasHapus
  26. Saya punya teman yang berasal dari suku dayak dan suku madura. Keduanya baik dan ramah. Saya juga tidak menyalahkan salah satu suku yang bertikai, pasti semua punya alasan. Namun jika di tinjau dari tempat kejadian dan suku yang bertikai. Pasti (mohon maaf) ada kesalahan yang di perbuat dari salah satu suku yang membuat yang punya daerah tersebut berbuat demikian. Jadi kita sebagai pemabaca sebaiknya jangan terbawa emosi. Jika berkenan salah satu teman atau saudara dari suku madura memberikan artikel penyebab perang ini versi suku madura. Walaupun pastinya akan berbeda versi. Tetapi dengan begitu kita dapat mengetahui permasalahan yang terjadi jika terdapat bukti yang lebih banyak lagi. Terima kasih

    BalasHapus
  27. Makanya berdoa sebelum makan...

    BalasHapus
  28. alhamdulillah lebaran kurang 4 hari lagi..mari kita semua saling maaf2an dan saling salam2an..jgn saling adu argumen itu gak akan nyelesain masalah.
    "DAMAI ITU INDAH BRO"

    BalasHapus
  29. alhamdulillah lebaran kurang 4 hari lagi..mari kita semua saling maaf2an dan saling salam2an..jgn saling adu argumen itu gak akan nyelesain masalah.
    "DAMAI ITU INDAH BRO"

    BalasHapus
  30. Komen komen a punya sudut pandang msng2.

    Apupun suatu kejadian ataupun musibah serta malapetaka yg menimbulkn ketdksuksaan n ketdk nyamanan. Baik a diambil hikmah a untk suatu kebaikn. Tdk ad yg benar tdk ad yg slh dikala bnyk tangisan memanggil tuhan a.
    Dinginkn otak santaikn urat lantas cb dgn satu senyuman. Slm damai dr ank negri.

    BalasHapus
  31. Komen komen a punya sudut pandang msng2.

    Apupun suatu kejadian ataupun musibah serta malapetaka yg menimbulkn ketdksuksaan n ketdk nyamanan. Baik a diambil hikmah a untk suatu kebaikn. Tdk ad yg benar tdk ad yg slh dikala bnyk tangisan memanggil tuhan a.
    Dinginkn otak santaikn urat lantas cb dgn satu senyuman. Slm damai dr ank negri.

    BalasHapus
  32. Artikel yang baik, bahasa yang informatif, dan isi yang padat, jelas, tidak muluk" serta sangat menginspirasi. Goodjob blogger!

    BalasHapus
  33. sangat amat menyayangkan kejadian tersebut, mudah2an tidak ada lagi kejadian hal serupa, karna kekerasan tidak menjadikan org tersebut hebat tp malah sebaliknya, setiap etnis pasti memiliki kekurangan dan kelebihanya masing2, tapi dimanapun berada ttp harus mengangkat langit dimana disitu kaki dipijakan, salam dari saya keturunan jawa-minahasa, dengan vespa bersolidaritas dengan seluruh etnis di bumi nusantara.

    BalasHapus
  34. Saya orang malaysia...saya ikuti peristiwa itu dari media. pelik dan ngeri berlaku dlm satu negara. Orang madura menjadi pelarian di negara sendiri.Tiada belas kasihan dalam peperangan dan pergaduhan antara kaum. Itulah fakta sejarah. Sejarah berulang. lihat Jepun, walaupun dikatakan bangsa yang baik dan sopan tapi lihat kekejamannya masa perang dunia 2

    BalasHapus
  35. Kalau di malaysia, orang Dayak majoriti di negeri Sarawak. 65% penduduk Serawak adalah Dayak. Tapi pelik Ketua Menteri negeri itu bukan orang Dayak. Itu bukti orang dayak bukan jenis agresif dan provokasi. Mereka tak kisah pun...Cuma jangan kacau mereka

    BalasHapus
  36. Di tempat saya ada kumpulan-kumpualan pekerja Indonesia yang bekerja di ladang-ladang di daerah. Saya jumpa ramai juga Madura di pasar. Mereka baik=baik saja. Namun kumpulan lain pandang semacam sahaja pada Madura

    BalasHapus
  37. Akhir sekali...a very thanks to Mr Saufi 27 atas penulisan blog ini. Maklumat detail dpt diperolehi walaupun ada yang mempertikai. Itu pendapat. Memang ada yang terguris dan tak setuju. Biasalah kerana melibatkan sentimen perkauman. namun semoga bangsa Indonesia bersatu dan makmur. Semoga Indonesia menjadi sebuah negara raksasa ekonomi suatu masa nanti. Orang indonesia gigih bekerja dan rajin sekali

    BalasHapus
  38. I love madura, yg bangga dg diri sendiri tanpa mengandalakan apa2, tanpa minta bantuan siapa2.
    Salam damai, bersatu dalam NKRI

    BalasHapus
  39. Sekaran zaman perubahan hukum sudah di tentukan sebagai orang yang bersuku dan etnis yang berbeda kita saling menghormati dan menghargai... from Ketapang

    BalasHapus
  40. Pendidikan dan kesejahteraan warga Dayak perlu dibangun supaya perang beringas tidak terjadi lagi

    BalasHapus
  41. Orang Dayak itu sopan, santun dan mudah akrab dengan siapapun, termasuk ringan hati untuk membantu dan memberi bagi yang meminta dan kekurangan. Tradisi gotong-royong memang sudah ditanamkan sejak jaman nenek dahulu. Tapi jangan sampai ada orang lain yang berani berbuat macam2 dengan pihaknya. Ada pepatah orang "Mati Satu Tumbuh Seribu". Jika satu suku/etnis Dayak yang mati karena Suku/Etnis lain, maka hati2 laa, maka seperti peristiwa sampit laa dibuatnya. Apalagi Orang/Penduduk pendatang mau nak macam2 di Tanah Kalimantan, tanah Parenean't orang Dayak ini, maka pepatah bijak sperti yang telah disebut oleh teman2 diatas sangat la cocok diterapkan di Kalimantan "Anda Sopan Kami Segan".

    BalasHapus
  42. Makasih tuk ceritanya.
    Siapapun yg salah semoga gak terulang lagi kejadiannya.
    "Salam suku minangkabau"

    BalasHapus
  43. sejarah banget ini...terimakasih.

    BalasHapus
  44. Waktu kejadian sya masih kelas 1 smu, sya liat sendiri kejadianya, dan semua cerita diatas benar, cuman yg menerobos pda hari minggu pertama adalah SUKU DAYAK KATINGAN. semoga cerita diatas memberikan pembelajaran kepada kita semua, dimana bumi dipijak disitulah langit di junjung.

    BalasHapus
  45. Anggap kejadian itu suatu proses pembelajaran , dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung sesama saudara wajib saling menghormati , jangan terprovokasi dengan koment koment sesat. kita adalah nkri , bhineka tunggal ika

    BalasHapus
  46. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung
    #savedayak
    #sungaipinyuh,kalbar
    #DDDDDDAAAAAYYYYYAAAAAKKKKK

    BalasHapus
  47. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung
    #sungaipinyuh,kalbar
    #savedayak😘😘

    BalasHapus
  48. Yg ku tau org madura tu org nya rajin2 cerdas mencari uang walau gak cerdas dalam pendidikan,,
    org madura uangnya hanya untuk beli tanah dan pergi haji, itu sebab org dayak merasa terasingkan karna tanah dan mata pencariannya dikuasai org madura, terjadilah konflik,,
    Logikanya byk org madura yg dibantai berarti benar disampit tanah dan mata pencarian dayak dikuasai org madura yg rajin mencari uang tpi gak cerdas dlm pendidikan..
    Ayo jgn terjadi lgi kanibalan, jgn bedakan suku karna kita indonesia mengejar ketertinggal dri negara lain..

    BalasHapus
  49. Kejadian ini hrs dijadikan pelajaran buat kita semua, jgn sok jago dan sok berkuasa. Kita hrs menghargai org lain, apa lagi jika kita berada ditempat org. Ingat pepah kata dimana bumi dipinjak, disitu langit dijunjung... Semoga kejadian ini tdk ulang lagi dimanapun.

    BalasHapus
  50. Kejadian ini hrs dijadikan pelajaran buat kita semua, jgn sok jago dan sok berkuasa. Kita hrs menghargai org lain, apa lagi jika kita berada ditempat org. Ingat pepah kata dimana bumi dipinjak, disitu langit dijunjung... Semoga kejadian ini tdk ulang lagi dimanapun.

    BalasHapus
  51. Thanks banget info nya.. Sekedar tambahan..
    Polisi n TNI kesulitan membendung pertempuran,
    karna selain kebal, pasukan inti tempur dayak bisa menembus pagar betis tanpa terlihat.. Manusia yg jalan di atas kabel listrik, pendek n berekor.. Bahkan berlumut.. << saya sendiri sudah lihat.
    Hanya sekedar share aja.. Percaya atau gak, biarlah dunia ini yg menjawab nya.. Salam, KALBAR CINTA DAMAI.

    BalasHapus
  52. Baru baca nich artikel. Semoga gak terulang ya.
    "Pertempuran karena harga diri nilainya adalah rendah bahkan sia-sia. Pertempuran karena membela agama Allah adalah mulia dan bernilai syahid"

    Jaga kerukunan, jangan terulang lagi dan semoga mereka yang meninggal diampuni dosa- dosanya....aamiin

    BalasHapus
  53. Saya pernah ke kalimantan banjarmasin Saudara saya menikah sama orang sana dayak banjarmasin, waktu itu saya masih SD. Saya sama kakak saya dan ibu saya ke sana 3 hari. Waktu pernikahan saya dan ibu saya mau tdr kebetulan rumah saudara saya keponakan ibu saya penuh orang bertamu. Jadi ibu saya duduk di sebuah toko, dan beli roti Di tanya orang sana tetangganya " ibu dari mana " ibu saya jawab saya dari jawa timur, di tanya lagi " ibu jawa timur mana ", ibu saya menjawab" saya orang mojokerto bu " beliua tanya ke ibu saya " mojokerto itu mana". Ibu saya menjawab "mojokerto itu dulu adalah kerajaan majapahit". Di tanya lagi tujuan ibu kesini apa. Ibu saya jawab" keponakan saya menikah di sini". Terus tetangganya menyugukan makanan cemilan sama minuman, ibu saya berkata "ibu jgn repot" saya cuman duduk di luar karena di dalam banyak tamu" ibu tetangga menjawab "tdk apa" ibu" setelah ngobrol banyak saya ngantuk mau masuk ke rumah saudara saya di suruh bawah makanan cemilan itu, itupun di paksa membawa, kata ibu tetangga tersebut " ini bawa bu makanan ringannya buat adek kecilnya" terus di tawari tdr di rumahnya tapi ibu saya tdk mau. Karena saya px saudara, akhirnya saya tdr di rumah saudara walaupun keadaan rumahnya banyak tamu. Intinya bertamu harus sopan dimanapun kamu menginjak kamu sopan orang lain segan.

    BalasHapus
  54. saya putra madura, saat kjadian saya kelas 2 sma, opini saya sih kita sesama saudara tidak seharusnya bertikai seperti itu, ingat...kita adalah 1 nusa 1 bangsa, 1 bahasa, 1 tanah air indonesia, ingatlah perjuangan para pahlawan kita yg gugur di medan perang demi mmpertahankan tanah air tercinta kita ini, agar anak cucunya bisa hidup merdeka bersama, para pejuang/pahlawan dari kalimantan dan madura pasti sedih ketika melihat anak cucunya bertikai, kita sbagai generasi penerus dan terpelajar sebaiknya saling bergandeng tangan dan berangkulan...salam damai sodaraku warga kalimantan, salam damai dari madura, btw nice artikel gan.

    BalasHapus
  55. Kerusuhan di sampit bisa kita jadikan pelajaran.
    Bahwa pepatah mengatakan,di mana bumi di pijak di situ langit di junjung,pada dasarnya kita semua bersaudara,bagi saudara2 kita yg dtang ke pulau kalimantan,hormati adat yg berlaku di daerah yg anda datangi,dri keterangan sodara kita di atas,sepertinya warga lokal selalu jdi korban....mereka melawan krna sudah muak,pelaku selalu lolos dri aparat.semoga kejadian di sampit tdk akan terulang lagi di negara kita cintai ini...

    BalasHapus
  56. Saya dari jatim salam hormat buat sodara Dayak madura!. Saya baca artikel ini buat ingin tahu tentang perang sampit trimakasih.

    BalasHapus
  57. Saya dari jatim salam hormat buat sodara Dayak madura!. Saya baca artikel ini buat ingin tahu tentang perang sampit trimakasih.

    BalasHapus
  58. Terimakasih buat agan-agan, Jadikan semuanya sebagai proses pendewasaan, Salam damai buat kita semua.

    BalasHapus