Sesuai Anjuran Imam Al-Ghazali, Hindari Menikahi Perempuan dengan Ciri-ciri Berikut ini

Sumber gambar : Dokumen Pribadi

Sesuai Anjuran Imam Al-Ghazali, Hindari Menikahi Perempuan dengan Ciri-ciri Berikut ini - Dalam ajaran Agama Islam, semua umatnya diperintahkan untuk menunaikan ibadah yang enak yakni melangsungkan pernikahan dengan sesama umat Islam.

Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa pernikahan adalah bagian dari sunah dan siapapun umat Muhammad yang tidak mau terhadap sunah maka dia bukan dari golongan Rasulullah.

Tentu menjadi penting bagi kaum muslimin untuk mengetahui ciri-ciri perempuan yang seperti apa yang diperintahkan untuk dinikahi serta yang dianjurkan untuk dihindari agar tidak dinikahi.

Ciri-ciri Perempuan Yang Ideal untuk Dinikahi dalam Pandangan Islam

Terdapat beberapa ciri-ciri perempuan yang Rasulullah anjurkan bagi kita umat muslim dalam memilih calon isteri, ciri tersebut secara spesifik menyebutkan ciri perempuan secara umum dan tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim.

Misalnya memilih perempuan karena tabiatnya yang elok dan menjaga ibadah Agamanya, serta senantiasa dalam jalan keimanan kepada Tuhannya.

Karakter diatas menjadi ciri utama dalam mencari calon isteri yang ideal bagi umat muslim, hal ini tentu bertujuan untuk menjaga iklim keluarga yang tetap berpegang teguh pada syariat Islam.

Ciri selanjutnya dianjurkan untuk memilih pasangan yang memiliki paras cantik nan menawan, sehingga para suami selalu menjaga pandangannya dari wanita lain yang bukan haknya dan lebih condong terhadap isterinya yang memiliki kecantikan.

Pada ciri yang ketiga, Rasulullah memberikan isyarat agar kaum muslimin menikahi kaum perempuan dari kalangan yang memiliki tingkat ekonomi diatas masyarakat pada umumnya.

Hal ini tentu akan mempermudah urusan ekonomi keluarga tersebut dalam mengelola kebutuhan keluarga sejak pasangan tersebut resmi melangsungkan ibadah pernikahan.

Ketersediaan ekonomi yang cukup bahkan yang cenderung melimpah akan lebih mudah bagi keluarga muslim dalam menjalankan usaha sehingga kewajiban suami dalam menafkahi isteri dapat dengan mudah tertunaikan.

Ciri yang terakhir yaitu memilih calon isteri yang lahir dari lingkungan keluarga yang terjaga nasabnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga nasab keturunannya nanti agar tetap dalam garis nasab yang selamat dari fitnah-fitnah.

Ciri-ciri Perempuan yang dianjurkan oleh Imam Ghazali Agar Tidak Dinikahi

Selain ada ciri-ciri perempuan yang ideal untuk dinikahi, adapula ciri-ciri perempuan dalam Islam yang dianjurkan untuk dihindari dan tidak dinikahi. Larangan tersebut merupakan anjuran Imam Al-Ghazali.

1. Perempuan dengan Ciri-ciri Sering Mengeluh dan Suka Mengadu (Annaanah)

Perempuan dengan karakter yang suka mengeluh pasti akan memperlambat suami dalam mengerjakan sesuatu, sehingga kehadiran perempuan dengan tabiat yang satu ini akan memunculkan kebiasaan keluarga yang pemalas.

Karakter perempuan yang suka mengeluh ini juga berbahaya terhadap pendidikan mental anak, karena anak yang dididik oleh ibu yang suka mengeluh pasti si anak juga ketularan dan sulit menjadi pribadi yang mandiri.

2. Perempuan dengan Ciri-ciri Suka Mengungkit Kebaikannya di Masa Lalu (Mannaanah)

Jenis perempuan yang seperti ini tentu akan membawa kondisi keluarga yang sering mengalami percekcokan dan permasalahan yang mempersulit suami dalam mencari solusi.

Karena setiap kali ada masalah, ia pasti akan mulai berhitung dan mengungkit kebaikan-kebaikan yang pernah ia lakukan serta menbanding-bandingkan dengan jumlah kebaikan yang pernah dilakukan sang suami.

3. Perempuan dengan Ciri-ciri Suka Membanding-bandingkan (Hannaanah)

Karakter perempuan yang suka membandin-bandingkan sesuatu, nantinya pasti akan terbiasa dalam membanding-bandingkan suaminya dengan lelaki lain.

Tentu hal ini akan menimbulkan perasaan yang membuat sang suami kesal dan merasa direndahkan oleh isterinya, sehingga karakter perempuan yang suka membanding-bandingkan akan lebih cenderung mengalami perceraian.

4. Perempuan dengan Ciri-ciri Cenderung Boros dalam Hal Keuangan (Haddaaqah)

Suami manapun pasti kewalahan dalam menghadapi isteri yang memiliki kepribadian yang boros dalam menggunakan keuangan keluarga.

Isteri yang boros pasti menguras habis kantong suami sekaligus menguras emosi, hal ini bisa berdampak pada prilaku suami yang cenderung bekerja apasaja yang penting mendapatkan uang dan sudah tidak peduli halal dan haram.

5. Perempuan dengan Ciri-ciri Suka Berhias Secara Berlebihan (Barraaqah)

Secara naluri kaum perempuan memang bagus untuk berhias dan mempercantik diri agar disenangi oleh sang suami.

Namun, berbeda cerita jika sang isteri malah menghambur-hamburkan uang demi membeli perlengkapan kecantikan dan mengesampingkan kebutuhan utama dalam keluarga.

Isteri yang senang berhias akan cenderung mengabaikan terhadap kewajibannya dalam melakukan tugas dalam rumah tangga, karena ia terlalu sibuk berias dan takut riasan di wajahnya luntur.

6. Perempuan dengan Ciri-ciri Banyak Bicara (Syaddaaqah)

Perempuan yang memiliki terlalu banyak kosa kata cenderung lebih sering dalam mengomentari apa saja yang ia lihat atau yang ia dengar sehingga membuat bising suasana.

Jenis perempuan yang seperti ini akan lebih dominan dalam keluarga, sehingga sang suami mengalami kesulitan dalam mengatur dan menjalankan kewajibannya sebagai imam dalam keluarga.

Banyak bicara juga gampang mendatangkan masalah, karena komentar yang ia cecerkan dimana-mana lebih gampang menimbulkan fitnah dan banyaknya tetangga yang tersinggung atas ucapannya.

Isteri yang banyak mulut juga cenderung membuka aib suaminya dengan membicarakan hal-hal yang bersifat rahasia kepada tetangganya, hal ini menjadi pelanggaran karena tugas utama sang isteri adalah mejaga aib keluarganya.

Itulah penjelasan mengenai Sesuai Anjuran Imam Al-Ghazali, Hindari Menikahi Perempuan dengan Ciri-ciri Berikut ini dengan ciri-ciri perempuan yang dianjurkan agar dihindari sehingga penjelasan diatas bisa menjadi referensi bagi anda dalam memilih calon isteri yang mampu membawa keluarga anda mencapai sakinah mawaddah wa rahmah.

Berbagi :