Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teknologi Bangunan Tahan Gempa yang Mampu Memperkokoh Konstruksi Bangunan

teknologi bangunan tahan gempa
Sumber gambar : Tempo.co
Teknologi Bangunan Tahan Gempa yang Mampu Memperkokoh Konstruksi Bangunan - Pernah terjadi gempa sekitar akhir Novemper 2022 di Cianjur Jawa Barat, gempa tersebut merobohkan banyak bangunan termasuk rumah-rumah warga.

Robohnya rumah-rumah warga tersebut diyakini karena kuatnya goncangan gempa dan ditambah lagi dengan konstruksi bangunan yang kurang kuat.

Sehingga dari kejadian tersebut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konstruksi bangunan yang tahan gempa yang bisa dikolaborasikan dengan teknologi bangunan tahan gempa.

Karena mengingat daerah Indonesia adalah daerah yang sangat rentan terhadap terjadinya bencana gempa bumi baik tektonik maupun vulkanik yang datang secara tiba-tiba sehingga perlu dilakukan penanggulangan untuk meminimalisir kerusakan bangunan akibat gempa.

Teknologi Bangunan Tahan Gempa yang Mampu Memperkokoh Konstruksi Bangunan

Ada beberapa tekonologi yang dapat digunakan untuk menahan goncangan gempa pada bangunan serta dipercaya dapat meningkatkan ketahanan bangunan terhadap gempa.

Teknologi tersebut memang secara khusus dirancang untuk memanipulasi goncangan dan mengantar kekuatan goncangan agar merata sehingga dapat meminimalisir kerusakan.

Teknologi Bangunan Tahan Gempa

Dari beberapa teknologi yang sudah ada, berikut sudah kami rangkumkan jenis-jenis teknologi yang sudah terbukti dapat menambah ketahanan bangunan dalam menahan goncangan akibat gempa.

1. Selubung Seimik

Selubung ini terdiri dari sejumlah cincin plastik konsentrat yang tersembunyi di bawah dasar bangunan.  Ketika gempa mendekat, cincin-cincin ini akan menangkap dan memerangkap gelombang gempa di dalamnya.

Akibatnya, gelomabang gempa pada akhirnya hanya akan melewati dasar bangunan dan muncul di sisi lain dari tanah.

2. Sekring

Teknologi ini merupakan hasil pengembangan oleh peneliti dari Stanford University dan University of Linois.

Konsepnya melibatkan pemanfaatan sekering listrik untuk memperkuat ketahanan gempa pada bangunan. Dalam eksperimennya, para peneliti menggunakan kabel vertikal yang mencapai bagian atas bangunan.

Kabel ini berfungsi untuk mengurangi getaran yang disebabkan oleh gempa. Selain itu, kabel ini juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan struktur bangunan ke posisi tegak setelah gempa berlalu.

Yang lebih menarik, material besi dalam sekering ini dapat menyerap energi seismik yang dihasilkan oleh gempa.

3. Peredam Kejut

Teknologi peredam kejut yang digunakan dalam konteks ini diambil dari industri otomotif. Hal ini sama seperti saat kendaraan melintas di permukaan yang tidak rata.

Peredam kejut mampu mengurangi intensitas getaran yang disebabkan oleh gempa. Hal ini terjadi karena peredam kejut mampu mengubah energi kinetik yang muncul dari suspensi menjadi energi panas.

Sehingga hasil bangunan menjadi lebih tahan terhadap gempa, meskipun tampak bergetar saat terjadinya gempa.

4. Pendulum

Salah satu teknologi lain yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan gempa pada bangunan adalah penggunaan kabel baja. Terutama teknologi ini diterapkan pada bangunan pencakar langit.

Ketika gempa terjadi, pendulum ini akan bergerak ke arah yang berlawanan untuk meredam dan mengurangi intensitas getaran gempa.

5. Pondasi Bangunan Melayang

Ide ini melibatkan pemasangan bantalan karet di atas pondasi. Di dalam bantalan karet tersebut, terdapat sebuah inti timah yang sangat padat.

Selain itu, ada juga pelat baja yang berfungsi untuk menghubungkan bantalan dengan bangunan dan pondasinya.

Konsep dasar dari pondasi melayang (levitating foundation) ini adalah memungkinkan bangunan untuk mengapung diatas pondasinya.

Ketika terjadi gempa, pondasi bangunan mungkin akan bergerak, tetapi struktur bangunan di atasnya akan tetap stabil sehingga dampak buruk dari terjadinya gempa pada konstruksi bangunan dapat diminimalisir.

6. Serat Karbon

Teknologi ini konsepnya melibatkan penciptaan suatu pelapis plastik yang diperkuat dengan meningkatkan ketahanan gempa bangunan.

Teknologi ini bekerja dengan mencampur serat karbon dengan polimer pengikat seperti poliester, epoxy, vinyl ester, atau nylon.

Gabungan serat karbon dan polimer ini menghasilkan material komposit yang memiliki kekuatan tinggi namun tetap ringan.

7. Dinding Bergoyang

Teknologi selanjutnya untuk meningkatkan ketahanan gempa pada bangunan adalah penggunaan dinding yang dapat bergerak, atau yang dikenal sebagai dinding bergoyang.

Teknologi ini melibatkan sistem post-tensioning, dimana tendon baja bangunan dapat bergerak mirip seperi karet gelang.

Tandon baja ini juga dapat direntangkan dengan bantuan dongkrak hidrolik untuk meningkatkan daya tarik dinding.

Meskipun dinding bangunan terlihat bergerak, hal ini tidak akan membuat bangunan tersebut roboh ketika terjadi gempa

Nah itulah beberapa Teknologi Bangunan Tahan Gempa yang Mampu Memperkokoh Konstruksi Bangunan. Semoga ulasan di atas dapat menambah wawasan kita semua serta bisa menjadi bahan referensi baru untuk memperkokoh bangunan sehingga dapat menahan goncangan gempa yang kemudian bisa memperlama usia bangunan.

Posting Komentar untuk "Teknologi Bangunan Tahan Gempa yang Mampu Memperkokoh Konstruksi Bangunan"